@phdthesis{sttdumai775, year = {2023}, author = {AHMAD SAPRAWI and Aidil Abrar and Halimatusadiyah Halimatusadiyah}, month = {August}, title = {PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT 10 LANTAI DENGAN BENTUK KONFIGURASI KOMPLEKS DENAH U}, school = {Sekolah Tinggi Teknologi Dumai}, keywords = {Rumah Sakit, Sap 2000, Ketidakberaturan, Kinerja Batas Stuktur, Dinamik, Seismik.}, url = {http://repository.sttdumai.ac.id/775/}, abstract = {Indonesia merupakan negara yang terletak pada daerah pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Oleh karena itu Indonesia memiliki ancaman gempa bumi yang cukup tinggi. Khususnya di Provinsi Sumatera Barat adalah daerah yang rawan terjadi gempa bumi yang disebabkan oleh letak geografisnya yang berada di barat Sumatera yang secara tektonik berada berdekatan dengan zona subduksi (subduction zone), yaitu zona pertemuan/perbatasan antara 2 lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia dan juga terdapat patahan Semangka. di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik dan vulkanik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus. tugas akhir ini akan melakukan perhitungan struktur atas tahan gempa gedung rumah sakit 10 lantai dengan konfigurasi kompleks denah U dengan jenis beban yaitu, beban mati (dead load), beban hidup (live load), beban gempa statik, dan beban gempa dinamis response spectrum. Berdasarkan hasil yang didapat ketidakberaturan kuat lateral tingkat yaitu: dari lantai 2 didapat kekakuan arah X 507,0245 (oke), lantai 3 didapat kekakuan arah X 812,1998 (oke), lantai 4 didapat kekakuan arah X 1134,6266 (oke), lantai 5 didapat kekakuan arah X 1470,5207 (oke), lantai 6 didapat kekakuan arah X 1817,5221 (oke), lantai 7 didapat kekakuan arah X 2174,1279 (oke), lantai 8 didapat kekakuan arah X 2539,0834 (oke), lantai 9 didapat kekakuan arah X 2911,5269 (oke), lantai atap didapat kekakuan arah X 2408,683 (oke), sedangkan kekakuan arah Y dari lantai 2 didapat 219,1516 (oke), lantai 3 didapat kekakuan arah Y 351,6388 (oke), lantai 4 didapat kekakuan arah Y 491,8091 (oke), lantai 5 didapat kekakuan arah Y 637,9844 (oke), lantai 6 didapat kekakuan arah Y 789,1305 (oke), lantai 7 didapat kekakuan arah Y 944,5395 (oke), lantai 8 didapat kekakuan arah Y 1103,6937 (oke), lantai 9 didapat kekakuan arah Y 1266,1964 (oke), lanatai atap didapat kekakuan arah Y 1760,5339 (oke). Untuk ketidakberaturan Horizontal adalah ketidakberaturan torsi berlebih, ketidak beraturan sudut dalam, dan ketidakberaturan diskontinuitas diafragma yang terjadi. Sedangkan pada ketidakberaaturan Vertikal adalah kekakuan tingkat lunak berlebih massa.} }