%L sttdumai773 %A RIKA AHDANI SIREGAR %A Nuryasin Abdillah %A Azwan Aziz %K Manajemen Proyek, Pelaksanaan Proyek, Time Schedule, Risiko, Identifikasi Faktor Risiko, Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, dan Kecelakaan Kerja. %X Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan tahap terakhir dalam pengendalian bahaya, namun penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ini sangat penting dilakukan jika pengendalian secara eliminasi, subsitusi, engineering, administratif tidak dapat mengurangi bahaya meskipun telah dilakukan secara maksimal. Dan hasil observasi ke lapangan dan wawancara dengan para pekerja konstruksi pembangunan Gedung PT.ASKES (Persero) di Kota Dumai, didalam melaksanakan pekerjaannya masih banyak ditemukan pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja konstruksi pembangunan Gedung PT.ASKES (Persero) di Kota Dumai tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu sebanyak 8 responden (72,72 %). Hasil Analisa bivariat diketahui bahwa faktor risiko yang mempunyai hubungan yang bermakna (signifikan) secara statik atau yang mempengaruhi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah pengawasan, pelatihan, sikap, ketersediaan dan kenyamanan Alat Pelindung Diri (APD). Sedangkan faktor risiko yang tidak mempunyai hubungan yang bermakna (signifikan) secara statik atau yang tidak mempengaruhi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah peraturan dan pengetahuan. Pelaksanaan Pembangunan pengembangan Gudang merupakan sistem perencanaan, pengawasan serta pengendalian suatu kegiatan konstruksi yang bertujuan guna mencapai suatu sasaran yang diinginkan, sehingga proses perangkuman kegiatan ini memerlukan suatu ketelitian. Pelaksanaan pembangunan merupakan salah satu yang dapat membantu proses perencanaan, pengawasan, serta pengendalian kegiatan Pembangunan yang dapat meninjau serta merangkum kegiatan Pelaksanaan dari perencanaan hingga tahapan akhir suatu kegiatan Pembangunan. Peninjauan ini bertujuan menganalisa Pelaksanaan dan perencanaan Pengembangan Gudang pada Proyek Pembangunan Sarfas Warehouse 04 PT. Kilang Pertamina Internasional, ini akan melaporkan garis besar mengenai time schedule di proyek Pembangunan Sarfas Warehouse 04 PT. Kilang Pertamina Internasional dan dalam analisa akan membahas Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek tersebut, sehingga didapat perbandingan apakah sesuai dengan Time Schedule. Identifikasi faktor risiko digunakan untuk menggali risiko-risiko yang mungkin dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangatlah penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan dalam setiap aktifitas proyek konstruksi bangunan menuju zero accident. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Identifikasi Faktor Risiko Kecelakaan Kerja Menuju Zero Accident pada Proyek Pembangunan Sarfas Warehouse 04. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode skala guttman. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan metode skala guttman yang merupakan identifikasi awal dari semua risiko yang mungkin akan terjadi, dengan menggunakan sampel foto pada pekerjaan Sarfas Warehouse yang telah diidentifikasi peluang kecelakaan berdasarkan klasifikasi jenis kecelakaan dan akibat kecelakaan bedasarkan jenis luka yang di analisis menggunakan penilaian risiko menurut ISO 2008 yang berdasarkan Permen Pu Nomer 09 Tahun 2008. Hasil tersebut menyebutkan bahwa penyedia jasa konstruksi (kontraktor) telah meningkatkan keselamatan pada setiap pekerjaan agar mengurangi peluang risiko kecelakaan kerja yang terjadi untuk menuju zero accident. %I Sekolah Tinggi Teknologi Dumai %T IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA MENUJU ZERO ACCIDENT PADA PROYEK PEMBANGUNAN SARFAS WAREHOUSE 04 PT.KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL %D 2023