@phdthesis{sttdumai772, year = {2023}, title = {ANALISIS KELAYAKAN SPENT BLEACHING EARTH SEBAGAI FILLER DALAM CAMPURAN AC - BC}, school = {Sekolah Tinggi Teknologi Dumai}, month = {September}, author = {SUPIRMAN SUPIRMAN and Nuryasin Abdillah and Aidil Abrar}, abstract = {Spent Bleaching Earth adalah limbah padat yang dihasilkan dari proses bleaching dalam indrustri pengolahan kelapa sawit seperti minyak goreng dan elokimia. Spent bleaching earth merupakan campuran antara tanah liat dan minyak yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya yang mudah terbakar. Pada umumnya industri minyak akan membuang limbah B2 spent bleaching earth pada suatu lahan. Spent Bleaching Earth biasanya dibakar sebagai bahan bakar, dicampurkan dengan bahan organik dan dibuat kompos, atau pada umumnya langsung dibuang ke suatu lahan setelah dilakukan pengolahan dengan air untuk mengurangi sifat keterbakarannya. Spent Bleaching Earth dapat diolah baik dengan proses termal ataupun regenerasi secara kimia, yang dapat menghasilkan Bleaching Earth sama efisiennya dengan bahan asli Bleaching Earth. Pemanfaatan limbah Spent Bleaching Earth sebagai bahan pengganti pada campuran aspal dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif yang sangat berbahaya namun dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan. Peneliti menggunakan limbah Spent Bleaching Earth sebagai pengganti filler karena limbah ini sama-sama mengandung senyawa debu silica pada lapisan AC-BC dengan metode Marshall. Campuran aspal dengan bahan limbah Spent Bleaching Earth dapat mempengaruhi nilai karakteristik Marshall, penambahan variasi kadar limbah Spent Bleaching Earth pada campuran aspal menimbulkan nilai stabilitas dan flow yang tidak konsistensi di setiap kadarnya seperti nilai stabilitas dan flow bisa mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan di setap penambahan kadarnya. Limbah Spent Bleaching Earth sebagai pengganti filler campuran beraspal dengan kadar 0 \%, 15\%, 20\%,25\%, 30 dan 35\% menurunkan nilai stabilitas aspal dan menyebabkan nilai flow semakin tinggi serta nilai MQ yang kurang dari batas minimal yang telah ditentukan, tetapi pada campuran beraspal dengan bahan limbah Spent Bleaching Earth dengan kadar 25 \% dan menggunakan aspal penetrasi 60/70 adalah campuran yang dapat memenuhi spesifikasi dimana nilai stabilitas meningkat dan nilai flow cenderung stabil yaitu mendapatkan nilai stabilitas sebesar 795,366 kg/mm dan flow sebesar 2,20 mm. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian belum mampu diaplikasikan ke lapangan karena belum bisa memenuhi seluruh nilai karakteristik Marshall yang telah ditetapkan Bina Marga. Bahwa campuran aspal dengan agregat dari Tanjung balai mengganti filler dengan Spent Bleaching Earth (SBE) dan aspal penetrasi 60/70 didapatkan Kadar Aspal Optimum (KAO) untuk campuran AC-BC yaitu kadar aspal 4,5\%, setelah dilakukan pengujian marshall tahap kedua dengan mengganti filler dengan SBE variasi 0\%,15\%, 20\%, 25\%,30\%, 35\% pada pengujian ini didapatkan kadar SBE yang memenuhi spesifikasi berada pada kadar SBE 25\%, bisa disimpulkan bahwa SBE ini dimanfaatkan sebagai pengganti filler sebesar 25\% dari berat total filler.}, keywords = {Limbah Spent Bleaching Earth, Aspal (AC-BC), Filler, Karakteristik Marshall}, url = {http://repository.sttdumai.ac.id/772/} }