@unpublished{sttdumai419,
           title = {PERHITUNGAN WAKTU BAKU DALAM 
MENINGKATKAN PRODUKSI
 DI INDUSTRI BATAKO SARI},
          school = {Sekolah Tinggi Teknologi Dumai},
            year = {2012},
          author = {FERIZAL FERIZAL and Melliana Melliana and Muhammad Arif},
           month = {July},
        abstract = {Banyak hal-hal yang telah dilakukan manusia dalam usahanya untuk meningkatkan efisiensi kerja. Kemajuan teknologi banyak mengakibatkan bergesernya tenaga manusia untuk kemudian digantikan dengan mesin atau peralatan produksi lainnya. Perusahan Batako Sari adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi batako cangkang. Dalam proses peningkatan hasil produksi dan kepuasan konsumen maka perusahaan harus mengetahui efesiensi waktu baku  yang diperlukan pada setiap elemen pekerjaan. 
Penetuan waktu baku ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan menggunakan dasar waktu yang pernah terjadi pada waktu yang lalu, bisa dengan melakukan penelitian khusus yaitu dengan menggunakan metode analisis waktu (time study).  analisis waktu Baku meliputi waktu terpilih, faktor penyesuaian, waktu cadangan, dan waktu normal
Penelitian ini bertujuan untuk Menghitung waktu baku pada proses produksi batako pada perusahaan Batako Sari dan Menghitung berapa besar kapasitas produksi batako cangkang  pada perusahaan Batako Sari. Penelitian ini di lakukan dengan melakukan pengamatan sebanyak 30 kali  penelitian. Dari hasil perhitungan terdapat bahwa untuk menyelesaikan satu siklus kerja membutuhkan waktu baku sebesar 94,35 menit, yang mana dalam satu siklus kerja sama dengan satu kali pengadukan bahan baku yaitu, 2,5 sak semen, 10 gerobak bahan baku cangkang, 15 sekop pasir urip dan air lebih kurang sebanyak 40 liter. 
Dengan adanya perhitungan waktu baku ini baku ini maka perusahaan dapat melihat produktifitas masing-masing tenaga kerja dan hasil produksi maksimal dalam satu siklus pekerjaan.},
             url = {http://repository.sttdumai.ac.id/419/},
        keywords = {Manufaktur, faktor penyesuaian, fektor kelonggaran, waktu normal}
}