eprintid: 220 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 1 dir: disk0/00/00/02/20 datestamp: 2020-09-21 08:32:56 lastmod: 2020-09-21 08:32:56 status_changed: 2020-09-21 08:32:56 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: YOLANDA, REZKYA creators_name: Abdillah, Nuryasin creators_name: Abrar, Aidil creators_id: NIM.1522201011 creators_id: NIDN 1031106601 creators_id: NIDN 1013027202 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Abdillah, Nuryasin contributors_name: Abrar, Aidil contributors_id: NIDN 1031106601 contributors_id: NIDN 1013027202 title: ANALISIS PERBANDINGAN DUA RESPON BANGUNAN DENGAN BASE ISOLATOR DAN NON-BASE ISOLATOR AKIBAT GAYA GEMPA ispublished: unpub subjects: TA divisions: sch_civ full_text_status: restricted keywords: Base isolator, SAP 2000, Perhitungan Struktur Gedung abstract: Indonesia berada pada wilayah pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai daerah rawan terjadinya gempa bumi, serta memiliki potensi aktivitas seismik cukup tinggi dan rawan terhadap bahaya gempa. Perencanaan struktur adalah bertujuan untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, kuat, awet dan memenuhi tujuan-tujuan seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu Struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring atau tergeser selama umur bangunan yang direncanakan. Pada struktur bangunan atas, kolom merupakan komponen struktur yang paling penting untuk diperhatikan, karena apabila kolom ini mengalami kegagalan, maka dapat berakibat keruntuhan struktur bengunan atas dari gedung secara keseluruhan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan merencanakan struktur gedung 5 lantai di wilayah gempa 5 dengan menggunakan prinsip – prinsip SRPMK dan dan mengetahui bagaimana perbandingan kinerja struktur dalam penggunaan base isolator dan non-Base isolator, menggunakan program aplikasi SAP 2000 untuk perhitungan struktur gedung. Hasil design kompenen komponen struktur bangunan 5 lantai ini adalah : Dimensi balok yang digunakan adalah 200/400 mm, Jumlah tulangan momen positif balok yaitu 3 D 13, Jumlah tulangan momen negatif balok yaitu 3 D 13. Dimensi kolom yang digunakan adalah 300/300 mm, Jumlah tulangan yang digunakan pada kolom: 8 D 13. Tulangan Plat : 1. Lantai Dak: Tebal plat 100 mm, Digunakan tulangan ∅ 8-200. 2. Lantai 1-4 : Tebal plat 120 mm, Digunakan tulangan ∅ 10-200. Bedasarkan hasil perhitungan program SAP, Besaran axial maximum pada struktur yaitu -188.075KN yang terdapat pada kombinasi beban Qx Kanan diframe object 11. Besaran geser maximum pada struktur yaitu sebesar 25.991 KN dan terdapat pada kombinasi beban Qx Kanan diframe object 27, Besaran momen negatif pada struktur yaitu -36.1868 KN dan terdapat pada kombinasi beban Qx Kanan diframe object 27. Serta momen positif pada struktur yaitu 24.2896 KN terdapat pada kombinasi beban Qx Kanan diframe object 16. Berdasarkan data analisis pada program SAP 2000 maka, didapatkan berat sendiri gedung sebesar 800.832 KN = 81.6621 Ton. date: 2019-10-24 date_type: completed pages: 5 institution: Sekolah Tinggi Teknologi Dumai department: Teknik Sipil thesis_type: other thesis_name: other referencetext: Antonius, Adhy, D. S., & Ruslan. (2007). Kajian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kerusakan Bangunan Akibat Gempa Bumi (Studi Kasus Gempa di NTB 2004). dalam Seminar Nasional Teknik Sipil III 2007 (pp. 1-8), Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia Badan Standarisasi Nasional. (1987). Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung. SKBI-1.3.53.1987. Badan Standarisasi Nasional. (2002). Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung. SNI-1726- 2002. Badan Standarisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. SNI 03-2847-2002 Boen, T. (2010). Membangun rumah tembokan tahan gempa. Singapore: World Seismic Safety Initiative (WSSI) Budiono, B. dan Supriatna, L. 2012, Studi Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa , ITB, Bandung. Budiono Bambang, 2011. “Konsep SNI Gempa 1726-201X”, Seminar HAKI 2011, Bandung. Daniel Rumbi Teruna dan Hendrik Singarimbun, “Analisis Response Bangunan Ict Universitas Syiah Kuala Yang Memakai Slinder Isolator Akibat Gaya Gempa”, Seminar dan Pameran Haki, Perkembangan dan Kemajuan Konstruksi Indonesia, 2010. Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung, 1983. Das, B.M., Endah, N. dan Mochtar, I.B. 1993, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) jilid 1, Erlangga, Jakarta. Hasto. 2013, Kriteria Desain Seismik Berdasarkan Peraturan Gempa SNI 1726 2012 https://hastomiaf.wordpress.com/2013/08/23/kriteriadesain-seismikberdasarkan-peraturan-gempa-sni-1726-2012/>, diakses pada5 Juli 2019. Ismail, F. A., Hakam, A., & Fauzan. (2011). Kerusakan bangunan hotel bumi minang akibat gempa Padang 30 September 2009. Jurnal Teknik Sipil, 18(1), 1-8. Kelly, Trevor E, 2001, Base Isolation of Structures- Design Guidelines,Edisi Revisi Juli 2001,Holmes Consulting Group,New Zealand Kelly, James M.,1998 "Base Isolation: Origins and Development." National Information Service for Earthquake Engineering (NISEE) Website. , Diakses pada tanggal 25 Juli 2019 Lestari, D.S., 2012, Perbandingan Kinerja Penggunaan Berbagai Base Isolator Pada Gedung Tsunami Refuge Center Kantor Gubernur Sumatera Barat, Tesis, Universitas Andalas. Pranata, Y. A. 2008. Kajian Daktallitas Struktur Gedung Beton Bertulang Dengan dengan Anlisi Riwayat Waktu dan Analisis Beban Dorong). Jurnal Teknik Sipil, Vol. 8 , No. 8, Juni 2008 Setio, H.D., Diah K.., Sangriyadi, S., Pratama, H.R.S., and Andy, H., 2012, Pengembangan Sistem Isolasi Seismik Pada Struktur Bangunan Yang Dikenai Beban Gempa Sebagai Solusi Untuk Membatasi Respon Struktur, Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, vol. 19, no. 1, april 2002. Tanjung, J, & Maidiawati. (2016). Studi eksperimental tentang pengaruh dinding bata merah terhadap ketahanan lateral struktur beton bertulang. Jurnal Teknik Sipil, 23(2), 99-106. Yosafat Aji Pranata, 2006, Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa Dengan Pushover Analysis, Jurnal Teknik Sipil, Vol. 3 , No. 1, Januari 2006. Universitas Kristen aranatha, Bandung citation: YOLANDA, REZKYA and Abdillah, Nuryasin and Abrar, Aidil (2019) ANALISIS PERBANDINGAN DUA RESPON BANGUNAN DENGAN BASE ISOLATOR DAN NON-BASE ISOLATOR AKIBAT GAYA GEMPA. Other thesis, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai. document_url: http://repository.sttdumai.ac.id/220/1/BAB%201%20TA.docx document_url: http://repository.sttdumai.ac.id/220/2/DAFTAR%20PUSTAKA.docx